Rabu, 31 Juli 2024

Rahasia Arsitektur Kuno, Interlock Sistem Penguncian Batu Pada Candi



Sistem Interlock: Rahasia Kekokohan Candi Kuno
Sistem interlock merupakan salah satu keajaiban teknik yang digunakan dalam konstruksi candi-candi kuno di Indonesia. Sistem ini memungkinkan batu-batu besar disusun tanpa menggunakan perekat atau bahan pengikat lainnya, namun tetap kokoh berdiri selama berabad-abad.

Prinsip kerja sistem interlock sangat sederhana namun efektif. Batu-batu yang digunakan memiliki bentuk yang tidak beraturan dan saling mengunci satu sama lain seperti puzzle tiga dimensi. Bentuk yang unik ini membuat batu-batu tersebut sulit untuk dipisahkan tanpa merusak struktur keseluruhan candi.

Sistem interlock memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknik konstruksi modern. Pertama, sistem ini sangat kuat dan tahan gempa. Ketika terjadi gempa bumi, batu-batu yang saling mengunci akan bergerak bersama-sama sehingga mengurangi risiko kerusakan. Kedua, sistem ini tidak memerlukan bahan perekat sehingga lebih ramah lingkungan.

Sistem interlock banyak diterapkan pada candi-candi Hindu dan Buddha di Indonesia, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Pawon. Pada Candi Borobudur misalnya, sistem interlock digunakan untuk menyusun ribuan batu andesit yang membentuk stupa-stupa megah.

Meskipun sistem interlock telah teruji kehandalannya, namun masih banyak misteri yang belum terpecahkan mengenai teknik konstruksi ini. Para ahli masih terus melakukan penelitian untuk mengungkap bagaimana para leluhur kita dapat membangun candi-candi yang begitu megah dengan teknologi yang sangat terbatas.

Pelestarian sistem interlock merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kelestarian candi-candi kuno. Dengan memahami sistem interlock, kita dapat melakukan upaya konservasi yang lebih efektif. Selain itu, kita juga dapat mengembangkan teknologi konstruksi modern yang terinspirasi dari sistem interlock.

Sistem interlock adalah warisan budaya yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Teknik konstruksi yang unik ini membuktikan kecerdasan dan kreativitas para leluhur kita. Dengan memahami dan melestarikan sistem interlock, kita dapat menjaga kelestarian candi-candi kuno sebagai warisan budaya dunia.



Apa Sih Fungsi Kotak Kotak Cor di Tengah Sungai ini? 🤔



Fungsi Batu Kotak di Tengah Sungai
Batu kotak-kotak yang Anda lihat di tengah sungai umumnya memiliki beberapa fungsi, antara lain:

Menghaluskan aliran air: Batu-batu ini dapat membantu memperlambat dan menghaluskan aliran air, sehingga mengurangi erosi pada dasar sungai dan tepi sungai.

Menyaring sampah: Batu-batu ini dapat berfungsi sebagai penyaring sampah yang terbawa aliran air, sehingga mencegah sampah menyumbat saluran air atau mencemari lingkungan.

Menciptakan habitat: Celah-celah di antara batu-batu ini dapat menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis organisme air, seperti ikan kecil, serangga air, dan tumbuhan air. Hal ini dapat meningkatkan keanekaragaman hayati di sungai.

Mencegah banjir: Dengan memperlambat aliran air, batu-batu ini juga dapat membantu mengurangi risiko banjir, terutama saat musim hujan.

Estetika: Selain fungsi-fungsi di atas, susunan batu kotak-kotak yang teratur juga dapat memberikan nilai estetika pada sungai dan lingkungan sekitarnya.
Kemungkinan Fungsi Lain

Fungsi spesifik batu kotak-kotak ini dapat bervariasi tergantung pada desain dan lokasi pemasangannya. Beberapa kemungkinan fungsi lain antara lain:

Menurunkan suhu air: Batu-batu ini dapat membantu menurunkan suhu air, terutama di daerah perkotaan yang panas.

Meningkatkan aerasi air: Aliran air yang melewati batu-batu ini dapat meningkatkan kandungan oksigen dalam air, yang penting bagi kehidupan organisme air.
Untuk mengetahui fungsi pasti batu kotak-kotak tersebut, perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut atau bertanya kepada pihak yang berwenang.

Semoga penjelasan ini bermanfaat!



Selasa, 30 Juli 2024

Kita Perlu Bersyukur Bahwa Bangsa Ini Punya Budaya Gotong-Royong..

Budaya gotong royong adalah salah satu kekayaan sosial yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Nilai ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga memainkan peran penting dalam penanganan bencana. 

Berikut adalah beberapa contoh nyata bagaimana gotong royong membantu Indonesia dalam situasi krisis:

Penanganan Tsunami Aceh
Ketika tsunami dahsyat melanda Aceh pada tahun 2004, respons cepat dan solidaritas masyarakat menjadi kunci dalam penanganan bencana tersebut. Masyarakat lokal, bersama dengan relawan dari seluruh Indonesia dan dunia, bekerja sama untuk memberikan bantuan darurat, membangun kembali infrastruktur, dan mendukung para korban. Gotong royong terlihat dalam berbagai bentuk, mulai dari penggalangan dana, pengiriman bantuan logistik, hingga dukungan psikososial bagi para penyintas.

Pandemi COVID-19
Selama pandemi COVID-19, semangat gotong royong kembali menjadi andalan. Masyarakat di berbagai daerah membentuk satuan tugas lokal seperti Satgas Jogo Tonggo di Jawa Tengah, yang bertujuan untuk menjaga dan membantu tetangga yang terdampak. Inisiatif ini mencakup distribusi makanan, penyediaan alat pelindung diri, dan edukasi tentang protokol kesehatan. Gotong royong juga terlihat dalam upaya vaksinasi massal dan bantuan ekonomi bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.

Mengapa Kita Bersyukur?
1. Solidaritas Sosial: Gotong royong memperkuat solidaritas sosial, membuat masyarakat lebih tangguh dalam menghadapi krisis.
2. Respons Cepat: Dengan adanya budaya gotong royong, respons terhadap bencana bisa lebih cepat dan efektif.
3. Dukungan Psikologis: Selain bantuan fisik, gotong royong juga memberikan dukungan psikologis yang sangat dibutuhkan oleh para korban bencana.
4. Pemberdayaan Masyarakat: Melalui gotong royong, masyarakat diberdayakan untuk menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penerima bantuan.

Budaya gotong royong adalah salah satu alasan mengapa Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan dengan kekuatan dan ketahanan yang luar biasa. Ini adalah warisan budaya yang patut kita syukuri dan lestarikan.🙏🙏

Peran Teknologi dalam Mitigasi Bencana

Indonesia, sebagai negara yang rawan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi, telah mengembangkan berbagai teknologi untuk mitigasi bencana. Teknologi ini berperan penting dalam mengurangi risiko dan dampak bencana, serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.


Kami berikan beberapa contoh Inovasi Teknologi Mitigasi Bencana di Indonesia

Sistem Deteksi Dini Tsunami (InaTEWS)
Sistem ini menggunakan sensor tekanan air di dasar laut yang terhubung ke pelampung di permukaan laut. Ketika terjadi perubahan tekanan akibat gempa atau longsoran bawah laut, sistem ini dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat.

Teknologi Modifikasi Cuaca Teknologi ini digunakan untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan kekeringan. Dengan modifikasi cuaca, curah hujan dapat diatur untuk menghindari banjir di daerah rawan.

Kecerdasan Buatan (AI)
AI digunakan dalam penanggulangan bencana seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla). AI dapat memprediksi dan mendeteksi kebakaran lebih awal, sehingga respons dapat dilakukan lebih cepat.

Sistem Peringatan Dini Longsor (LEWS)
Sistem ini menggunakan sensor untuk memantau pergerakan tanah dan memberikan peringatan dini jika ada potensi longsor.

Perkuatan Struktur Bangunan  Teknologi seperti base isolation system digunakan untuk memperkuat bangunan tinggi agar tahan terhadap gempa bumi. Ini penting terutama di kota-kota besar yang padat penduduk.

Nah sekarang kami paparkan juga perbandingan dengan Negara Lain

Dalam hal teknologi mitigasi bencana, Indonesia telah membuat kemajuan signifikan, namun masih ada beberapa negara yang lebih maju dalam penerapan teknologi ini:

1. Jepang: 
Jepang dikenal sebagai salah satu negara terdepan dalam teknologi mitigasi bencana. Mereka memiliki sistem deteksi dini gempa dan tsunami yang sangat canggih, serta infrastruktur yang dirancang khusus untuk tahan gempa.

2. Amerika Serikat: 
AS memiliki teknologi canggih untuk deteksi dan respons terhadap berbagai jenis bencana, termasuk badai, gempa bumi, dan kebakaran hutan. Mereka juga menggunakan satelit untuk pemantauan bencana secara real-time.

3. Selandia Baru: 
Negara ini memiliki sistem peringatan dini gempa dan tsunami yang sangat efektif. Mereka juga menggunakan teknologi untuk memperkuat bangunan dan infrastruktur agar tahan terhadap gempa.

Secara keseluruhan, meskipun Indonesia telah mengembangkan berbagai teknologi mitigasi bencana, masih ada ruang untuk peningkatan, terutama dalam hal integrasi teknologi dan peningkatan kapasitas respons. Kolaborasi dengan negara-negara yang lebih maju dalam teknologi mitigasi bencana dapat dibangun dan membantu Indonesia untuk lebih siap menghadapi bencana di masa depan.


Senin, 29 Juli 2024

Mitigasi Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan


Mitigasi Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan

Pendahuluan
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan masalah serius yang sering terjadi di Indonesia, terutama selama musim kemarau. Kabut asap ini tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia tetapi juga pada lingkungan dan ekonomi. Oleh karena itu, mitigasi kabut asap menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak negatifnya.

Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan dengan cara membakar. Selain itu, faktor alam seperti cuaca kering dan angin kencang juga dapat memperburuk situasi. Fenomena El Nino, misalnya, dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.

Dampak Kabut Asap
Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, dan penyakit jantung. Selain itu, kabut asap juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, merusak ekosistem, dan mengurangi kualitas udara secara signifikan.

Upaya Pencegahan
Pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pembakaran lahan ilegal, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak kebakaran hutan. Selain itu, penggunaan teknologi seperti sistem deteksi dini dan pemantauan hotspot juga sangat penting.

Tindakan Mitigasi
Mitigasi kabut asap dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti penyediaan masker dan alat pelindung diri bagi masyarakat yang terdampak, serta penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Selain itu, pemerintah dapat melakukan operasi pemadaman kebakaran secara cepat dan efektif untuk mengurangi penyebaran asap.

Peran Masyarakat
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mitigasi kabut asap. Partisipasi aktif dalam kegiatan pencegahan kebakaran, seperti tidak membakar sampah sembarangan dan melaporkan kebakaran kepada pihak berwenang, dapat membantu mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan. Edukasi dan kesadaran lingkungan juga perlu ditingkatkan.

Mitigasi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan memerlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Dengan upaya pencegahan yang tepat, penegakan hukum yang tegas, dan partisipasi aktif dari masyarakat, dampak negatif kabut asap dapat diminimalisir. Langkah-langkah ini tidak hanya penting untuk kesehatan manusia tetapi juga untuk kelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekonomi.



Update Invest Siklon di Utara Equator 15.10 WIB 29 Juli 2024



Update posisi invest siklon tropis pukul 15.10 WIB 29/07/2024.
Pada Sore hari ini hanya terdapat 2 Invest Siklon Tropis yang masing masing berkategori rendah.  Yakni invest siklon 99W di utara Papua New Guinea diprediksi dalam 24 jam masih belum ada peningkatan intensitas kekuatannya, demikian halnya dengan invest siklon tropis 97W masih dalam kategori rendah sampai 24 jam kedepan. Namun demikian ekor invest siklon ada di wilayah aceh dan sumatera utara, ini menyebabkan potensi terjadinya hujan. Untuk kalimantan dan sulawesi sendiri awan tertarik ke arah pusat invest siklon tropis 97W sehingga meningkatkan index kekeringan di wilayah Kalimantan dan sulawesi. 
Demikian Update terkait 2 invest siklon tropis pada sore hari ini, semoga informasi ini dapat bermanfaat🙏🙏🙏

Interpretasi Citra Deformasi Gunung Api Merapi 24/07/2024






Analisis Citra Interferogram Gunung Merapi 

Deformasi yang terjadi di Gunung Merapi dalam periode 12 hari, mulai dari tanggal 13 Juli 2024 hingga 25 Juli 2024.

Interpretasi Umum

 * Deformasi: Warna-warna yang beragam pada citra menunjukkan adanya deformasi atau perubahan bentuk permukaan tanah di sekitar Gunung Merapi. Setiap warna mewakili pergerakan tanah dalam arah tertentu dan dengan besaran tertentu.

 * Arah Deformasi: Berdasarkan skala warna yang ditampilkan, terlihat adanya pergerakan tanah baik menjauhi maupun mendekati sensor radar. Ini mengindikasikan adanya inflasi (penggelembungan) dan deflasi (penyusutan) di beberapa area.

 * Besaran Deformasi: Deformasi yang terjadi cukup signifikan, mencapai hingga 2.8 cm dalam waktu 12 hari. Ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi di bawah permukaan.
Detail yang Dapat Dilihat

 * Pusat Deformasi: Pusat deformasi terlihat berada di sekitar puncak Gunung Merapi. Ini menunjukkan bahwa sumber deformasi utama kemungkinan berasal dari aktivitas magma di bawah permukaan.

 * Pola Deformasi: Pola deformasi yang kompleks mengindikasikan proses vulkanik yang dinamis. Ada area yang mengalami inflasi kuat, yang mungkin terkait dengan akumulasi magma, dan ada juga area yang mengalami deflasi, yang mungkin terkait dengan pelepasan tekanan akibat erupsi atau intrusi magma.

 * Arah Pergerakan: Arah pergerakan tanah yang beragam mengindikasikan adanya beberapa sumber tekanan yang bekerja pada tubuh gunung api.
Implikasi dan Pertanyaan Lebih Lanjut

 * Aktivitas Vulkanik: Citra ini memberikan bukti kuat tentang aktivitas vulkanik yang sedang berlangsung di Gunung Merapi. Deformasi yang signifikan mengindikasikan adanya suplai magma ke dalam sistem vulkanik.

 * Potensi Bahaya: Deformasi yang cepat dapat menjadi indikasi potensi erupsi. Oleh karena itu, pemantauan deformasi secara kontinu sangat penting untuk mitigasi bencana.
 
Interpretasi ini bersifat umum dan didasarkan pada pengamatan visual citra. Untuk analisis yang lebih mendalam dan akurat, diperlukan keahlian khusus di bidang vulkanologi dan geodesi.
Informasi Tambahan yang Mungkin Dibutuhkan:
 * Tanggal akuisisi citra: Untuk mengetahui rentang waktu deformasi yang terjadi.
 * Parameter pengolahan citra: Untuk memahami bagaimana data radar diolah menjadi citra interferogram.
 * Model deformasi: Untuk mengkuantifikasi besaran dan arah deformasi secara lebih akurat.

Sumber: Citra Satelit Sentinel-1.

Minggu, 28 Juli 2024

Karhutla Kalimantan 28 Juli 2024

( Citra Satelit Cuaca pukul 15.00 WIB 28/07/2024 via @Zoom_earth )

Hari ini, Minggu 28 Juli 2024, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan terus menjadi perhatian serius. Berikut adalah beberapa informasi terkini:

1. Kalimantan Barat: BMKG memantau 382 titik panas di Kalimantan Barat, dengan Kabupaten Sanggau memiliki titik panas terbanyak, yaitu 105 titik. Status karhutla di Kabupaten Kubu Raya telah memasuki tanggap darurat bencana karena kebakaran yang semakin meluas.

2. Kalimantan Tengah: Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah semakin meluas, dengan total luas lahan terbakar mencapai 347,87 hektar. Kondisi ini diperparah oleh musim kemarau yang sedang berlangsung.


Update Invest Siklon Tropis Pukul 14.30 WIB Minggu, 28 Juli 2024

Akan kami sampikan update Invest Siklon Tropis pada sore hari ini Minggu, 28 Juli 2024. Kita mulai dari Invest Siklon di posisi paling Timur yakni Invest Siklon 99W, Invest Siklon 99W sore ini terposisi di wilayah Micronesia, dengan kecepatan angin 30km/jam. Dalam 24 jam mendatang invest siklon 99W masih dikategorikan sebagai Invest Siklon dengan kekuatan rendah/low.


Di sisi baratnya ada Invest Siklon 98W, posisinya saat ini ada di sisi utara dari Papua New Guinea, kecepatan anginnya saat sore ini masih rendah di kisaran 30km/jam. Dalam 24 jam kedepan invest siklon 98W juga diprediksi masih dikategorikan dengan Invest Siklon dengan kekuatan rendah/low.


Beranjak ke sisi baratnya ada Invest Siklon 97W yang terposisi di sisi timur Philipina. Sore ini invest siklon 97W memiliki kecepatan angin 30km/jam. Adapaun prediksi dalam 24 Jam kedepan masih dikategorikan sebagai Invest Siklon dengan kekuatan rendah/low.


Adapun 2 Invest Siklon yang terpantau di pagi hari tadi yakni Invest 95W dan 96W kondisinya sudah meluruh sore hari ini, bisa dikatakan kedua Invest siklon tersebut telah hilang dan hanya menyisakan 3 Invest siklon pada saat sore hari ini.

Demikian Update pukul 14.30 WIB 28 Juli 2024 mengenai invest Siklon yang dapat kami sampaikan. Semoga Informasi ini dapat berguna bagi masyarakat🙏🙏🙏


Sumber Referensi:
Pengamatan Citra Satelit Cuaca via @Zoom_Earth

Fenomena Atmosfer yang Langka Terjadi


Pada pagi hari ini, Minggu 28 Juli 2024 terdapat Fenomena Atmosfer yang cukup langka terjadi. Di Utara Equator terdapat 5 Sistem Siklon Tropis yang berdekatan. Apa saja 5 Sistem Siklon Tropis tersebut?

Kami akan paparkan satu persatu:

1. Sistem Siklon Tropis 99W di wilayah Micronesia.
2. Sistem Siklon Tropis 98W di Timur Laut Papua New Guinea.
3. Sistem Siklon Tropis 95W di Timur Philipina.
4. Sistem Siklon Tropis 96W di Timur Laut Philipina.
5. Sistem Siklon Tropis 97W yang juga di Timur Laut Philipina.

5 Bentukan Sistem Siklon Tropis ini tidak mungkin kesemuanya akan membesar, ada beberapa yang akan luruh energinya karena posisinya saling berdekatan antara satu sistem siklon tropis dengan sistem siklon tropis yang lain.

Ada Beberapa Peristiwa Astronomi yang Akan Terjadi Di Bulan Agustus 2024, apa saja? 🤔

( Ilustrasi hujan Meteor. Foto: Space.com)


Sepanjang bulan Agustus 2024, ada beberapa peristiwa astronomi menarik yang bisa kamu saksikan:

1. Bulan Baru (New Moon): 
Pada tanggal 4 Agustus 2024, Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi yang berbayang menghadap ke Bumi.

2. Hujan Meteor Perseids: Puncaknya akan terjadi pada malam 12-13 Agustus 2024. Hujan meteor ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik, dengan sekitar 50 hingga 100 meteor per jam.

3. Bulan Purnama/Bulan Biru (Blue Moon): 

Pada tanggal 19 Agustus 2024, Bulan akan berada di sisi berlawanan Bumi dari Matahari, sehingga wajahnya akan sepenuhnya diterangi.

Sabtu, 27 Juli 2024

Pulau Kalimantan & Sumatera Membara Hari ini Sabtu 27 Juli 2024




Hari ini, Sabtu 27 Juli 2024, terjadi kebakaran lahan dan hutan yang cukup signifikan di Pulau Kalimantan. Berdasarkan citra satelit terbaru, terlihat banyak titik api yang tersebar di berbagai wilayah, terutama di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Berikut adalah beberapa detail dan analisis terkait kejadian ini:

Lokasi dan Skala Kebakaran:
   - Kalimantan Barat: Kebakaran terjadi di Desa Rasau Jaya Umum, Kabupaten Kubu Raya. Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, telah melakukan peninjauan dan meminta Brigade Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Manggala Agni untuk terus berjuang melawan kebakaran ini.
   - Kalimantan Tengah: Kebakaran di wilayah ini disebut sebagai yang terparah sejak 2015. Pihak BPBD menyebutkan bahwa cadangan air di lokasi untuk memadamkan api telah habis.

Dampak Lingkungan:
   - Asap Tebal: Kebakaran ini menghasilkan asap tebal yang menyelimuti beberapa daerah, termasuk ruas Tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Sumatera Selatan. Asap ini mengganggu objek vital dan aktivitas sehari-hari.
   - Kerusakan Ekosistem: Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kerusakan ekosistem yang signifikan, mengancam flora dan fauna lokal, serta mengganggu keseimbangan lingkungan.

Upaya Pemadaman:
   - Brigade KPH dan Manggala Agni: Tim pemadam kebakaran dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, dan BPBD, terlibat dalam upaya pemadaman. Mereka bekerja keras untuk memadamkan api dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
   - Deteksi Dini: Pj Gubernur Kalimantan Barat menekankan pentingnya deteksi dini kebakaran untuk memudahkan pemadaman sebelum api meluas.

Penyebab Kebakaran:
   - Pembukaan Lahan: Salah satu penyebab utama kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan adalah pembukaan lahan dengan cara dibakar. Praktik ini sering dilakukan untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan, meskipun sudah dilarang oleh pemerintah.

Kebakaran hutan dan lahan ini memerlukan perhatian serius dan tindakan cepat untuk meminimalkan dampak negatifnya. Upaya kolaboratif dari berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Prasasti (Y)upit: Menerangkan Salah Satu Hunian Tertua di Indonesia.

(Replika Prasasti (Y)upit di Desa Kahuman Kec Ngawen Kabupaten Klaten X @infomitigasi)


Desa Kahuman di Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten adalah merupakan salah satu dari sekian desa/hunian di masa lampau. Di Desa ini pula diketemukan adanya batu prasasti yang menerangkan bahwa pedukuhan (Y)upit pada masa Kerajaan Medang ( Mataram Kuno ) adalah sebuah Ranah Sima yakni mengandung pengertian tanah yang bebas dari pajak kerajaan. Adapun Raja yang bertahta pada masa itu adalah Rakai Halaran dari Kerajaan Medang. 

Mengapa menjadi tanah bebas pajak??🤔

Nah di Desa Kahuman sendiri memang diketemukan reruntuhan batuan penyusun candi, bisa dimungkinkan karena itu pula tanah sima padukuhan upit dijadikan tanah bebas pajak. Karena pajak yang sedianya harus disetorkan ke kerajaan digunakan sepenuhnya dan dimanagement untuk perawatan dan operasional tempat ibadah/candi tersebut.

Prasasti (Y)upit pertama kali diketemukan oleh seorang petani bernama Mitro Wiratmo pada tahun 1989, kemudian disusul penemuan prasasti (Y)upit II di tahun 1991. Dahulunya batu prasasti ini pernah digunakan sebagai dudukan/alas Genthong (Tempat air dari gerabah)


Pasasti ini Jelas menuliskan bahwa Penetapan Padukuhan (Y)upit pada tahun 788 Caka, untuk harinya sendiri jatuh pada hari Senin Kliwon Tanggal 11 November 866 Masehi bila dikonversikan dengan penanggalan Masehi.

Nah dari sini kita bisa tahu bahwa Padukuhan (Y)upit akan berusia 1.158 Tahun pada tanggal 11 November 2024 mendatang.

Usia sebuah pedukuhan yang melebihi 1 Milenium. Sebuah Padukuhan yang menjadi cikal bakal wilayah kabupaten Klaten.

Kabupaten Klaten sendiri saat ini berusia 220 Tahun, lantas kenapa ada sebuah sebuah desa di Kabupaten Klaten yang usianya melebihi satu milenium sedangkan usia kabupatennya sendiri baru 220 Tahun?? 🤔


Hari jadi Kabupaten Klaten jatuh pada tanggal 28 Juli 1804. Tanggal ini adalah bukan tanggal lahir Kyai Mlati lho.. Tanggal 28 Juli 1804 adalah Hari dimana Peletakan Pertama Pondasi Benteng / Loji Klaten di era Pemerintahan Paku Buwono IV. Atau dalam penanggalan jawa jatuh pada tanggal 12 Rabiulakhir 1731. 
Dan dilambangkan dalam Suryasengkala Sengkalan Lombo "Rupa Mantri Swaraning Jalak". Selanjutnya Penetapan Hari Jadi Kabupaten Klaten ini dikukuhkan dengan Perda Nomor 12 Tahun 2007.


Prasasti dalam beberapa kasus berfungsi sebagai pembentuk identitas bersama masyarakat. Prasasti menjadi perintis dalam penelusuran sejarah lokal yang diantaranya berbentuk narasi hari jadi. Penelusuran hari jadi identik dengan penyusunan sejarah lokal wilayah terkait. Upaya-upaya tersebut banyak dilakukan seperti di Kediri, Ngawi, Magelang, Sumenep, Banyumas, Lumajang, Cilacap, Jepara, Kendal, Kudus, Pemalang, Purworejo, Kebumen dan Purbalingga, di Daerah-Daerah tersebut menggunakan Penanggalan Prasasti untuk dijadikan Pedoman Pembuatan hari jadi wilayahnya. Dikarenakan usia suatu daerah bukan hanya sekedar angka, Namun juga menunjukkan sebuah jatidiri, eksistensi dan kebanggaan suatu daerah.


Nah, yang menjadi pertanyaan Selanjutnya adalah:


Mengapa Kabupaten Klaten tidak mengadopsi Prasasti (Y)upit menjadi Hari Jadi kabupaten klaten???


Karena dari Wilayah Sima Pedukuhan (Y)upit inilah cikal bakal adanya Wilayah Kabupaten Klaten.






Sumber: 
"Hari Jadi Kota/Kabupaten: Prasasti untuk Identitas Bersama"


Jumat, 26 Juli 2024

Dampak Penggunaan Tisu terhadap Hutan


Dampak Penggunaan Tisu terhadap Hutan

Tisu adalah produk rumah tangga yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kenyamanan dan kepraktisannya, penggunaan tisu memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita perlu membatasi penggunaan tisu:

1. Deforestasi: Proses produksi tisu melibatkan penebangan pohon secara besar-besaran. Satu pohon bisa menghasilkan 1500 gulung tisu toilet. Meskipun rasio terlihat tinggi, melihat penggunaan tisu yang sangat banyak tentu membutuhkan beribu pohon ditebang setiap harinya. Hutan-hutan yang penting untuk keberlangsungan ekosistem global sering kali harus dikorbankan untuk memenuhi permintaan akan bahan baku ini.

2. Konsumsi Sumber Daya: Industri tisu mengonsumsi jumlah besar air dan energi. Pabrik-pabrik memerlukan sumber daya air dalam jumlah besar untuk memproses pulp kayu menjadi tisu. Selain itu, produksi tisu juga memerlukan penggunaan energi besar, yang sering kali berasal dari sumber energi non-terbarukan. Di sisi lain, proses produksi tisu juga menyebabkan emisi gas rumah kaca, memperburuk masalah pemanasan global.

3. Sampah Tisu: Tisu adalah produk sekali pakai dan menjadi sampah anorganik yang tidak mudah membusuk dan sulit diurai. Total jumlah sampah tisu di Indonesia mencapai 25 ribu ton. Perilaku konsumtif masyarakat terhadap penggunaan tisu didukung dengan kemudahan mendapatkan tisu dengan harga murah.

4. Alternatif Ramah Lingkungan: Untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan tisu, kita dapat mempertimbangkan alternatif seperti menggunakan tisu yang terbuat dari bahan daur ulang atau dari bahan selain kayu. Edukasi masyarakat tentang penggunaan tisu dengan bijak juga penting.

5. Pencemaran: Pabrik-pabrik tisu memerlukan konsumsi energi yang tinggi, dan penggunaan bahan kimia ini dapat mencemari air dan udara. Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tisu juga dapat merusak ekosistem air dan tanah, serta mengancam kesehatan manusia dan hewan.

6. Erosi dan Kualitas Oksigen: Penebangan pohon untuk membuat tisu menyebabkan erosi dan hutan gundul. Hal ini mengakibatkan kebakaran dan menurunkan kualitas oksigen.

7. Pentingnya Kesadaran: Kesadaran akan dampak penggunaan tisu perlu ditingkatkan. Menggunakan tisu dengan bijak dan memilih produk ramah lingkungan adalah langkah kecil yang dapat membantu melindungi lingkungan kita.

Semoga informasi ini bermanfaat😊😊🙏


Kami hadirkan Link Infomitigasi Soundcloud Bagi Penyandang Disabilitas Tuna Netra.


Mendapatkan informasi mengenai Mitigasi Kebencanaan adalah Hak setiap warga negara tanpa terkecuali bagi saudara - saudara kita yang menyandang disabilitas tuna netra. 
Kami menyadari keterbatasan informasi yang didapatkan para penyandang disabilitas tuna netra dalam hal tersebut. Maka kami mencoba menghadirkan layanan akses artikel kami yang kami transliterasikan dari Artikel Teks ke Suara agar lebih memudahkan penyandang disabilitas tuna netra dapat mengakses artikel kami perihal mitigasi dan kebencanaan.

Kami hadirkan layanan "INFOMITIGASI SOUNDCLOUD" di Link https://on.soundcloud.com/Y1Tmb yang bisa diakses. Mohon bagi anda yang ada saudara, kawan maupun sahabat yang menyandang disabilitas tuna netra kiranya anda dapat membagikan link ini kepada mereka. 

Link INFOMITIGASI SoundCloud juga kami hadirkan di Website https://www.infomitigasi.com berupa link Media Social Infomitigasi agar mudah diketemukan.






Kamis, 25 Juli 2024

Sesar Cirata, Ancaman Nyata Gempa Terhadap Waduk Cirata.


Sesar Cirata adalah salah satu patahan aktif yang terletak di wilayah Jawa Barat, Indonesia. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas beberapa aspek terkait Sesar Cirata.

Lokasi dan Geologi
Sesar Cirata membentang di sekitar Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Purwakarta. Patahan ini merupakan bagian dari kompleks sistem sesar di Pulau Jawa. Aktivitas tektonik di wilayah ini berkontribusi pada pembentukan pegunungan dan lembah.

Potensi Gempa
Sesar Cirata memiliki potensi untuk menimbulkan gempa bumi dengan kekuatan hingga Magnitudo 7 (M 7). Gempa-gempa yang terjadi di sekitar patahan ini dapat berdampak pada Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat.

Pengaruh Terhadap Bendungan Cirata
   - Waduk Cirata, yang merupakan waduk terbesar di Jawa Barat, berada di atas Sesar Cirata.
   - Meskipun Waduk Cirata memiliki PLTS Terapung dengan kapasitas 192 MWp, perlu dilakukan pengukuran kualitas air secara berkala karena kondisi air yang tercemar dapat berpengaruh pada PLTS terapung dan peralatan hidromekanikal bendungan.
   - Waduk Cirata juga menjadi tempat budidaya ikan dan tempat wisata memancing.

Mitigasi Risiko:
   - Pemerintah dan lembaga terkait harus memantau aktivitas Sesar Cirata secara cermat.
   - Perencanaan mitigasi gempa dan pemeliharaan bendungan harus ditingkatkan untuk mengurangi risiko bencana.

Sesar Cirata memiliki dampak signifikan pada wilayah sekitarnya. Pemahaman lebih lanjut tentang patahan ini penting untuk mengurangi risiko gempa dan memaksimalkan manfaat dari bendungan dan PLTS Terapungnya.

Sesar Waleri: Patahan Yang Menyimpan Potensi Gempa

Sesar Waleri: Patahan Yang Menyimpan Potensi Gempa

Sesar Weleri adalah patahan yang terletak di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Patahan ini memiliki panjang sekitar 19 kilometer dan melintasi delapan desa di tiga kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang Sesar Weleri.

Apa itu Sesar??
Sesar adalah bidang rekahan atau zona rekahan dalam batuan yang mengalami pergeseran. Sesar Weleri merupakan salah satu contoh patahan yang telah mengalami pergeseran. 

Berdasarkan tipe gerakannya, sesar dapat dibedakan menjadi:
   - Sesar translasi: pergeserannya sepanjang garis lurus.
   -  Sesar rotasi: pergeserannya mengalami perputaran.

Komponen Sesar Apa Saja?
- Bidang sesar: merupakan bidang sepanjang rekahan dalam batuan yang tergeser.
- Dip sesar: sudut antara bidang sesar dengan bidang horizontal, diukur tegak lurus dengan jurus sesar.
- Strike sesar: menunjukkan arah dari bidang sesar.
- Throw: komponen vertikal dari slip/separation yang diukur pada bidang vertikal yang tegak lurus dengan jurus sesar.
- Heave: komponen horizontal dari slip/separation yang diukur pada bidang vertikal yang tegak lurus dengan jurus sesar.

Potensi Gempa
Meskipun Sesar Weleri memiliki panjang 19 kilometer, potensi gempa yang dapat ditimbulkannya bergantung pada faktor-faktor seperti kecepatan pergerakan dan karakteristik batuan di sekitarnya. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memperkirakan potensi maksimal gempa yang dapat dihasilkan oleh Sesar Weleri.

Dengan pemahaman lebih lanjut tentang Sesar Weleri, kita dapat lebih siap dalam upaya mitigasi bencana dan pemahaman geologi di wilayah ini.

Semoga informasi ini bermanfaat😊🙏


Rute Jalan Tol Solo-Yogyakarta Mengintegrasikan Keamanan dan Konektivitas



Rute Jalan Tol Solo-Yogyakarta Mengintegrasikan Keamanan dan Konektivitas

Jalan Tol Solo-Yogyakarta adalah proyek infrastruktur yang menghubungkan dua wilayah penting antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan panjang total 96,57 km, jalan tol ini terdiri dari tiga seksi. Seksi pertama diperkirakan selesai pada tahun 2023.

Namun, dalam merencanakan rute jalan tol ini, perlu memperhatikan beberapa aspek penting, termasuk faktor risiko bencana alam. Berikut adalah beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan:

Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi

KRB III merupakan zona merah yang paling dekat dengan puncak Gunung Merapi dan sangat berbahaya jika terjadi erupsi.
Area ini berpotensi terkena dampak awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu (pijar), dan hujan abu yang dapat membahayakan jalur tol.

Jalur Patahan Gempa

Jawa merupakan wilayah aktif secara seismik, dan jalur patahan gempa sering melintasi pulau ini.
Dalam perencanaan jalan tol, harus meminimalisir potensi terkena dampak gempa bumi dengan menghindari jalur yang berdekatan dengan patahan aktif.

Area Potensi Liquifaksi

Liquifaksi adalah fenomena di mana tanah berubah menjadi lumpur akibat getaran gempa bumi.
Perlu mengidentifikasi dan menghindari area yang rawan mengalami liquifaksi agar jalan tol tetap stabil dan aman.

Area Cagar Budaya

Yogyakarta memiliki banyak situs cagar budaya yang harus dijaga.
Rute jalan tol harus diatur sedemikian rupa agar tidak merusak atau mengganggu keberadaan situs-situs bersejarah.

Menghindari Rute Jalur Sumber Mata Air

Sumber mata air adalah aset penting bagi masyarakat sekitar.
Perlu memastikan bahwa rute jalan tol tidak mengganggu aliran sumber air yang vital.

Dalam merancang rute jalan tol Solo-Yogyakarta, pemerintah dan tim teknis harus bekerja sama dengan ahli geologi, arkeolog, dan ahli bencana untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan proyek ini. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, jalan tol ini dapat menjadi sarana yang aman, efisien, dan berkontribusi pada konektivitas antara Solo dan Yogyakarta.🙏🙏🙏

Warna Sinar Bulan Sebagai Salah Satu Indikator Polusi


Warna Sinar Bulan dan Kadar Polusi: Mengapa Bulan Terkadang Berwarna Oranye?

Bulan, satelit alami Bumi, seringkali memancarkan cahaya putih yang tampak indah di langit malam. Namun, terkadang kita melihat bulan dengan warna yang berbeda, seperti merah, kuning, atau bahkan oranye. Apa yang menyebabkan perubahan warna ini? Mari kita eksplorasi lebih lanjut.

1. Atmosfer Bumi dan Penyebab Warna Bulan

Ketika bulan berada dekat cakrawala, cahayanya harus melewati lapisan atmosfer Bumi sebelum mencapai mata kita. Atmosfer mengandung partikel debu, molekul gas, dan lainnya yang memengaruhi cahaya yang melewatinya. Cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek (seperti biru dan ungu) lebih mudah diserap oleh atmosfer, sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang (seperti merah dan oranye) lebih sedikit terpengaruh.

2. Bulan Oranye dan Debu Atmosfer

Ketika bulan berada dekat cakrawala, cahayanya harus melewati lebih banyak atmosfer. Partikel debu yang lebih besar dalam atmosfer menyerap cahaya biru dan ungu, meninggalkan cahaya merah dan oranye. Inilah mengapa bulan terlihat oranye ketika dekat cakrawala.

3. Polusi Udara dan Warna Bulan

Kadar polusi udara di suatu tempat dapat memengaruhi warna bulan. Partikel polutan seperti asap, debu, dan aerosol dapat memperkuat efek penyerapan cahaya. Di daerah dengan polusi udara tinggi, bulan mungkin tampak lebih oranye atau merah karena partikel-partikel ini.

4. Indeks Kualitas Udara (AQI) dan Polusi di Indonesia.

Di Indonesia, kualitas udara dipantau menggunakan Indeks Kualitas Udara (AQI). Beberapa kota, seperti South Tangerang, Bandung, dan Surabaya, memiliki tingkat polusi yang signifikan. AQI mengukur partikel PM2.5, yang dapat mempengaruhi warna bulan dan kesehatan manusia¹.

5. Kualitas Udara dan Warna Bulan
Kualitas udara yang buruk dapat memperkuat efek warna bulan. Ketika polusi tinggi, bulan terlihat lebih oranye atau merah. Sebaliknya, di daerah dengan udara bersih, bulan cenderung tampak lebih putih.

6. Pengaruh Lainnya

Selain polusi, faktor lain seperti kebakaran hutan, letusan gunung berapi, dan partikel debu dari gurun juga dapat memengaruhi warna bulan.

Warna bulan yang berbeda menunjukkan kondisi atmosfer dan kualitas udara di suatu tempat. Semakin banyak partikel debu dan polusi, semakin oranye atau merah bulan terlihat. Mari kita terus memantau kualitas udara dan menghargai keindahan alam di malam hari.🤗🤗

Erupsi Gunung Api dan Dampaknya pada Cuaca serta Lingkungan






Erupsi Gunung Api dan Dampaknya pada Cuaca serta Lingkungan

Erupsi gunung api adalah peristiwa alam yang mengeluarkan material seperti lava, abu, dan gas dari dalam bumi. Selain mengancam keselamatan manusia, erupsi juga memiliki dampak yang luas, termasuk pada cuaca dan lingkungan. Berikut adalah penjelasan mengenai dampak erupsi gunung api:

1. Hujan Asam

Saat gunung meletus, gas seperti sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen dioksida (NO₂) dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas ini dapat bereaksi dengan uap air dan membentuk asam sulfat (H₂SO₄) dan asam nitrat (HNO₃). Ketika hujan turun, asam ini akan terbawa ke permukaan bumi, menyebabkan hujan asam. Hujan asam dapat merusak tanaman, air, dan lingkungan.

2. Perubahan Iklim Lokal

Debu dan partikel yang dilepaskan selama erupsi dapat memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa, mengurangi radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi. Akibatnya, suhu udara di sekitar gunung dapat menurun. Perubahan ini dapat mempengaruhi iklim lokal dan pola cuaca.


3. Peningkatan Curah Hujan

Erupsi gunung api dapat meningkatkan curah hujan di sekitar wilayah erupsi. Partikel debu dan aerosol yang terbawa oleh angin dapat bertindak sebagai inti pembentukan awan. Awan ini kemudian dapat menghasilkan hujan lebih banyak daripada biasanya.

4. Efek Jangka Panjang
Material yang dilepaskan selama erupsi dapat mengendap di tanah dan sungai. Ini dapat mempengaruhi kualitas tanah dan air dalam jangka panjang. Tanaman dan ekosistem juga dapat terganggu.

Studi Kasus: Erupsi Gunung Ruang
Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Indonesia, pada April 2024, memuntahkan lahar panas, asap, dan mengakibatkan aktivitas kegempaan. Wilayah sekitarnya mengalami dampak serius, termasuk pengungsian warga. Gunung Ruang adalah bagian dari Busur Sangihe-Selebes dan berada di ujung Sulawesi Utara yang mengarah ke Filipina. Erupsi ini menunjukkan bagaimana aktivitas gunung api dapat mempengaruhi cuaca, lingkungan, dan kehidupan manusia.

Semoga informasi ini membantu pemahaman anda🙏🙏😊

Sesar Matano dan Peradaban Besi di Danau Matano



Sesar Matano dan Peradaban Besi di Danau Matano

Sesar Matano adalah sesar mendatar aktif yang terletak di Sulawesi, Indonesia. Mari kita eksplorasi lebih lanjut:

Lokasi dan Karakteristik Sesar Matano
Sesar Matano merupakan perpanjangan dari Sesar Palu Koro, membentang dari arah barat laut ke tenggara, dan memotong Danau Matano.
Sesar ini bergerak mendatar dengan laju sekitar 14-44 mm/tahun.
Terletak di wilayah Sulawesi, Sesar Matano memisahkan batuan kerak samudera dan kerak benua.

Sejarah dan Pembentukan
Sesar Matano terbentuk sebagai efek tektonik pascabenturan (post-collision) antara teran/mikrokontinen Banggai-Sula dan Sulawesi sekitar 4 juta tahun lalu.
Koyakan kerak bumi di jalur Sesar Matano membentuk cekungan tarikpisah, yaitu Danau Matano, yang merupakan danau tektonik terdalam di Indonesia dan kesepuluh terdalam di dunia.

Aktivitas Gempa
Sesar Matano aktif dan berpotensi menyebabkan gempa bumi.
Pada Januari 2021, wilayah sebelah tenggara Matano mengalami gempa dengan magnitudo 4.2, yang sumbernya di laut 20 km arah timur Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Akumulasi energi (locking) terbesar terjadi pada Sesar Matano, menandakan potensi aktivitas gempa yang perlu diwaspadai.

Peradaban Besi di Danau Matano.
Situs Danau Matano menyimpan cerita industri peleburan besi di Asia Tenggara.
Peradaban besi di sini berkembang dari abad ke-8 hingga abad ke-17.
Para pandai besi di Matano menggunakan batu rijang (chert) sebagai alat memantik api untuk meleburkan besi. Temuan ini menunjukkan pengolahan alat batu tidak berhenti pada zaman Neolitik, melainkan berlanjut hingga zaman logam.

Matano di Masa Lampau
Kerajaan Matano, juga dikenal sebagai Kerajaan Rahampu'u, berperan penting dalam sejarah Sulawesi Selatan.
Di Desa Matano, masih ditemukan sisa-sisa peradaban berupa benteng tanah, makam raja-raja, lubang bekas tambang bahan baku besi, dan kerak besi hasil peleburan.
Keberadaan peradaban besi di Danau Matano menghubungkan masa lalu dengan kisah yang hilang, ketika teknologi tinggi dan seni berkembang di wilayah ini.🤗🙏


Rabu, 24 Juli 2024

Gempa 4.4, 24-Jul-24 22:22:15 WIB



Info Gempa dirasakan Mag:4.4, 24-Jul-24 22:22:15 WIB, Lok:4.56 LU, 96.41 BT (Pusat gempa berada di darat 37 km timur laut Kab. Nagan Raya), Kedlmn:5 Km, Dirasakan (MMI): II-III Seunagan ::BMKG https://inatews.bmkg.go.id/

Info Gempa Mag:5.4, 24-Jul-24 19:42:52 WIB



Info Gempa Mag:5.4, 24-Jul-24 19:42:52 WIB, Lok:6.39 LS, 130.12 BT (219 km BaratLaut TANIMBAR), Kedlmn:181 Km ::BMKG https://inatews.bmkg.go.id/

Ada Tempat di Bumi Yang Selama 2 Juta Tahun Ini Tak Pernah Hujan.🤔

McMurdo Dry Valleys: Lembah kering di Antartika
McMurdo Dry Valleys adalah rangkaian lembah yang sebagian besar bebas salju di Antartika, terletak di Victoria Land sebelah barat McMurdo Sound. Lembah ini mengalami kelembaban yang sangat rendah, dan gunung-gunung di sekitarnya mencegah aliran es dari gletser terdekat.

Beberapa hal yang menarik tentang McMurdo Dry Valleys

1. Iklim Ekstrem: 
Lembah ini dikenal sebagai salah satu gurun paling ekstrem di dunia. Kelembaban yang sangat rendah dan kurangnya salju atau es membuatnya menjadi salah satu tempat terkering di Bumi. Meskipun beberapa akun anekdotal menyebutkan adanya hujan dalam Dry Valleys, sebenarnya kemungkinan hujan di sana sangat rendah.

2. Kondisi Unik: 
Kondisi unik di Dry Valleys disebabkan oleh angin katabatik. Angin ini terjadi ketika udara dingin dan padat ditarik ke bawah oleh gaya gravitasi. Kecepatan angin bisa mencapai 320 km/jam, menguapkan semua air, es, dan salju. Akibatnya, lembah ini sangat kering.

3. Geologi: 
Batuan di sini terutama berupa granit dan gneis. Tanah lembah ditutupi oleh kerikil longgar. Meskipun tidak ada organisme hidup yang ditemukan di permafrost, bakteri fotosintetik endolitik hidup di dalam batuan yang relatif lembap. Di bawah Taylor Glacier, ada bakteri anaerobik yang metabolismenya bergantung pada besi dan belerang.

4. Mirip Lingkungan Planet Mars: 
Para ilmuwan menganggap McMurdo Dry Valleys sebagai lingkungan terestrial yang paling mirip dengan Mars. Kondisi kering dan bebas es di sini menyerupai kondisi permukaan Mars.

So,... Adalah kalian yang hendak berkunjung kesini gaes??🤗

Gempa Mag:5.4, 24-Jul-24 15:09:04 WIB


Info Gempa Mag:5.4, 24-Jul-24 15:09:04 WIB, Lok:10.10 LS, 123.73 BT (16 km TimurLaut KUPANG-NTT), Kedlmn:32 Km ::BMKG inatews.bmkg.go.id

Selasa, 23 Juli 2024

Mitigasi Kebakaran Di Musim Kemarau






Memasuki puncak musim kebakaran lahan dan hutan seolah menjadi bahaya musiman yang menghantui setiap wilayah. index bahaya kebakaran meningkat tajam ketika masuk di musim kemarau. Data gambar diatas merupakan data dari hotspot yang terjadi hari ini Selasa 23 Juli 2024. Hotspot terbanyak terpantau berasal dari Pulau Sumatera, disusul kalimantan, khususnya wilayah Kalbar dan untuk pulau Kawa sendiri terbanyak hotspot terpantau di wilayah Jawa Timur.

Berikut kami paparkan mitigasi terkait potensi kebakaran lahan dan hutan:

Langkah-langkah pencegahan:
 * Patroli dan pengawasan: Lakukan patroli dan pengawasan hutan secara rutin, terutama di daerah rawan kebakaran. Gunakan menara pengawas, pos jaga, dan teknologi pemantauan jarak jauh.

 * Sosialisasi dan edukasi: Lakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Libatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat.

 * Pengelolaan lahan: Hindari membuka lahan dengan cara membakar. Gunakan teknik pertanian yang ramah lingkungan, seperti tumpang sari dan agroforestri.

 * Penataan ruang: Buatlah tata ruang yang memisahkan kawasan hutan dan lahan dengan permukiman penduduk.

 * Penegakan hukum: Tegakkan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.

Langkah-langkah penanggulangan:

 * Pemadaman api: Segera lakukan pemadaman api jika terjadi kebakaran. Libatkan petugas pemadam kebakaran, masyarakat, dan sukarelawan.

 * Penanggulangan asap: Lakukan upaya untuk menanggulangi asap yang dihasilkan dari kebakaran, seperti penyemprotan air dan hujan buatan.

 * Rehabilitasi lahan: Lakukan rehabilitasi lahan yang terbakar untuk memulihkan ekosistem dan mencegah terjadinya kebakaran kembali.

Berikut beberapa tips tambahan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan:
 * Jangan membakar sampah sembarangan: Pastikan sampah dipadamkan dengan benar sebelum dibuang.
 * Jangan membuang puntung rokok sembarangan: Pastikan puntung rokok dipadamkan dengan benar sebelum dibuang.
 * Hati-hati saat menggunakan api: Berhati-hatilah saat menggunakan api untuk memasak, berkemah, atau kegiatan lainnya.
 * Laporkan jika melihat api: Segera laporkan kepada pihak berwajib jika melihat api di hutan atau lahan.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan, serta dampak negatifnya terhadap lingkungan dan masyarakat.
Penting untuk diingat:
 * Mitigasi kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.
 * Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, harus bekerja sama untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Semoga informasi ini bermanfaat!🤗


Senin, 22 Juli 2024

Data Gempa Darat BMKG PGR VII 01/07/24 s/d 22/07/2024

 


Berikut ini kami sampaikan data data kegempaan yang terjadi di Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, data gempa yang kami sajikan adalah gempa gempa yang terjadi di daratan bersumber pada data BMKG PGR VII. Periode pengamatan sejak 1 juli 2024 hingga 22 juli 2024.

Pola Tata Ruang Berbasis Mitigasi Bencana dan Kearifan Lokal


Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Bencana alam tersebut dapat menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memitigasi bencana, salah satunya melalui penataan ruang. Pola tata ruang berbasis mitigasi bencana dan kearifan lokal merupakan salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk mewujudkan hal tersebut.

Pola tata ruang berbasis mitigasi bencana dan kearifan lokal adalah pendekatan penataan ruang yang mempertimbangkan potensi bencana alam dan kearifan lokal masyarakat setempat. Pendekatan ini bertujuan untuk:

 * Mengurangi risiko bencana alam
 * Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana alam
 * Menjaga kelestarian lingkungan
 * Melestarikan kearifan lokal masyarakat setempat

Berikut adalah beberapa prinsip dasar pola tata ruang berbasis mitigasi bencana dan kearifan lokal:
 * Memanfaatkan kondisi alam secara optimal
 * Meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
 * Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
 * Memperhatikan kearifan lokal masyarakat setempat
Kami berikan beberapa contoh penerapan pola tata ruang berbasis mitigasi bencana dan kearifan lokal:

 * Membangun rumah tahan gempa di daerah rawan gempa bumi
 * Membangun sistem drainase yang baik di daerah rawan banjir
 * Menanam pohon di daerah rawan longsor
 * Memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan sistem peringatan dini bencana
Pola tata ruang berbasis mitigasi bencana dan kearifan lokal merupakan pendekatan yang penting untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan tahan bencana. Dengan menerapkan pendekatan ini, diharapkan dapat meminimalkan risiko bencana alam dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa penerapan pola tata ruang berbasis mitigasi bencana dan kearifan lokal membutuhkan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta.

Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih tangguh dan tahan bencana kedepannya.🙏🙏