Pulau Simeulue, yang terletak sekitar 150 km lepas pantai barat Aceh, memiliki sejarah panjang dalam menghadapi bencana alam, terutama tsunami. Salah satu kearifan lokal yang sangat terkenal dan efektif dalam mitigasi bencana di pulau ini adalah konsep "SMONG"
Smong: Kearifan Lokal yang Menyelamatkan
Smong adalah istilah lokal yang digunakan oleh masyarakat Simeulue untuk menyebut tsunami. Kearifan lokal ini diwariskan secara turun-temurun melalui syair, cerita rakyat, dan tradisi lisan lainnya. Salah satu bentuk penyampaian kearifan ini adalah melalui syair Smong, yang mengajarkan masyarakat untuk segera mencari tempat yang lebih tinggi setelah merasakan gempa bumi dan melihat air laut surut.
Masyarakat Simeulue memiliki beberapa bentuk kearifan lokal yang digunakan dalam mitigasi bencana tsunami, antara lain:
1. Nandong: Syair atau nyanyian tradisional yang menceritakan tentang bencana tsunami dan cara menghadapinya. Nandong sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat dan menjadi media edukasi yang efektif.
2. Kanduri Blang: Tradisi upacara adat yang dilakukan sebagai bentuk syukur dan permohonan perlindungan dari bencana.
3. Nafi-Nafi: Cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan mitigasi bencana, disampaikan kepada anak-anak sebagai bagian dari pendidikan dini.
4. Nanga-Nanga: Lagu pengantar tidur yang juga mengandung pesan-pesan mitigasi bencana.
Pada bencana tsunami Aceh tahun 2004, kearifan lokal Smong terbukti sangat efektif dalam menyelamatkan nyawa. Meskipun bangunan di Pulau Simeulue banyak yang hancur, korban jiwa hanya tujuh orang. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Simeulue telah berhasil menginternalisasi dan menerapkan kearifan lokal mereka dalam menghadapi bencana.
Kearifan lokal seperti Smong di Pulau Simeulue menunjukkan bahwa pengetahuan dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mitigasi bencana. Dengan menghargai dan menerapkan kearifan lokal, masyarakat dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap ancaman bencana alam.
Berikut ini adalah Syair Smong:
Enggel mon sao curitoI
nang maso semonan
Manoknop sao fano
Uwi lah da sesewan
Unen ne alek linon
Fesang bakat ne mali
Manoknop sao hampong
Tibo-tibo mawi
Anga linon ne mali
Uwek suruik sahuli
Maheya mihawali
Fano me singa tenggi
Ede smong kahanne
Turiang da nenekta
Miredem teher ere
Pesan dan navi da
Yang artinya:
Dengarlah sebuah cerita
Pada zaman dahulu
Tenggelam satu desa
Begitulah mereka ceritakan
Diawali oleh gempa
Disusul ombak yang besar sekali
Tenggelam seluruh negeri
Tiba-tiba saja
Jika gempanya kuat
Disusul air yang surut
Segeralah cari
Tempat kalian yang lebih tinggi
Itulah smong namanya
Sejarah nenek moyang kita
Ingatlah ini betul-betul
Pesan dan nasihatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar