Rabu, 26 Juni 2024

Persiapan Yang Harus Dilakukan Sebelum Berpetualang




Persiapan sebelum berpetualang di alam bebas sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan. Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

Perencanaan
 * Tentukan tujuan dan durasi petualangan: Pilihlah lokasi dan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan minat Anda. Pertimbangkan juga durasi petualangan agar Anda dapat mempersiapkan perbekalan yang cukup.
 * Pelajari informasi tentang lokasi: Cari tahu tentang kondisi cuaca, medan, flora dan fauna, serta potensi bahaya yang ada di lokasi tujuan. Anda dapat membaca buku, artikel, atau blog tentang petualangan di lokasi tersebut, atau bertanya kepada orang yang pernah ke sana.
 * Buatlah rencana perjalanan: Susunlah itinerary yang terperinci, termasuk rute perjalanan, waktu tempuh, tempat istirahat, dan tempat berlindung. Pertimbangkan juga faktor cuaca dan kemungkinan perubahan rencana.
 * Beri tahu orang lain tentang rencana Anda: Beri tahu keluarga atau teman tentang rencana petualangan Anda, termasuk lokasi tujuan, durasi, dan orang yang akan Anda temani. Hal ini penting agar mereka dapat membantu Anda jika terjadi sesuatu.
Peralatan
 * Perlengkapan pribadi: Bawalah pakaian yang sesuai dengan cuaca dan aktivitas yang akan Anda lakukan. Jangan lupa membawa perlengkapan mandi, obat-obatan pribadi, dan tabir surya.
 * Perlengkapan navigasi: Bawalah peta, kompas, atau GPS untuk membantu Anda menemukan jalan. Anda juga dapat menggunakan aplikasi navigasi di smartphone Anda.
 * Perlengkapan berkemah: Jika Anda berencana untuk berkemah, bawalah tenda, sleeping bag, matras, dan perlengkapan memasak.
 * Perlengkapan keselamatan: Bawalah kotak P3K, peluit, dan lampu senter. Anda juga dapat membawa alat komunikasi darurat, seperti radio dua arah atau telepon satelit.
 * Perbekalan: Bawalah makanan dan air minum yang cukup untuk seluruh durasi petualangan. Anda juga dapat membawa camilan dan makanan ringan untuk energi tambahan.
Keterampilan
 * Keterampilan navigasi: Pelajari cara menggunakan peta, kompas, atau GPS. Anda juga dapat mengikuti kursus navigasi dasar.
 * Keterampilan berkemah: Jika Anda berencana untuk berkemah, pelajari cara mendirikan tenda, menyalakan api, dan memasak di alam bebas.
 * Keterampilan pertolongan pertama: Pelajari cara memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. Anda juga dapat mengikuti kursus pertolongan pertama dasar.
 * Keterampilan bertahan hidup: Pelajari cara mencari makanan dan air minum di alam bebas, membangun tempat berlindung, dan membuat sinyal darurat.
Tips tambahan
 * Periksa kondisi fisik Anda: Pastikan Anda dalam kondisi fisik yang fit sebelum berpetualang. Lakukan latihan fisik secara teratur dan periksakan kesehatan Anda ke dokter.
 * Pakailah pakaian yang nyaman: Pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan yang cepat kering dan mudah bergerak. Bawalah pakaian ganti yang cukup untuk seluruh durasi petualangan.
 * Bawa uang tunai: Tidak semua tempat di alam bebas menerima pembayaran dengan kartu kredit atau debit. Bawalah uang tunai yang cukup untuk membeli makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya.
 * Jagalah kelestarian alam: Jangan meninggalkan sampah di alam bebas. Bawalah kembali semua sampah Anda dan buanglah di tempat yang semestinya.
 * Hormati budaya lokal: Jika Anda berpetualang di daerah yang memiliki budaya lokal, pelajarilah tentang budaya tersebut dan hormatilah adat istiadat mereka.
Persiapan yang matang sebelum berpetualang di alam bebas dapat membantu Anda untuk mendapatkan pengalaman yang aman, menyenangkan, dan tak terlupakan.

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI PERIODE PENGAMATAN 26-06-2024 06:00-12:00 WIB

*::::         MAGMA-VAR         ::::*
*:: Volcanic Activity Report ::*

*LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI*

*PERIODE PENGAMATAN*
26-06-2024 06:00-12:00 WIB

*GUNUNGAPI*
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

*METEOROLOGI*
Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 20-26.6 °C, kelembaban udara 50-95.3 %, dan tekanan udara 768-918.5 mmHg. 

*VISUAL*
● Gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. 

*KEGEMPAAN*
■ *Guguran*
(Jumlah : 12, Amplitudo : 3 mm, Durasi : 24.8-103.4 detik)
■ *Low Frekuensi*
(Jumlah : 1, Amplitudo : 3 mm, Durasi : 10.3 detik)
■ *Hybrid/Fase Banyak*
(Jumlah : 15, Amplitudo : 2-20 mm, S-P : 0.5-97 detik, Durasi : 6.1-8.2 detik)
■ *Vulkanik Dangkal*
(Jumlah : 5, Amplitudo : 28-75 mm, Durasi : 6.7-12.2 detik)

*KETERANGAN LAIN*
-

*TINGKAT AKTIVITAS*
G. Merapi Level III (Siaga)

*REKOMENDASI*
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

*PENYUSUN LAPORAN*
Suraji

*SUMBER DATA*
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan

*Media Sosial PVMBG*
https://linktr.ee/PVMBG

Apakah Desamu Sudah Memiliki Peta Digital?

 


Apakah desamu sudah punya peta desa digital?🤔

Mengapa kami tanyakan karena ini erat kaitannya dengan Mitigasi Bencana maupun penanganan dikala terjadi bencana.

Nah akan kami coba paparkan alasannya....

Peta desa digital dapat memainkan peran penting dalam mitigasi bencana dengan beberapa cara berikut:

 * Meningkatkan pemahaman risiko: Peta desa digital dapat membantu masyarakat memahami risiko bencana di daerah mereka dengan menunjukkan lokasi daerah rawan bencana, seperti daerah dataran rendah yang rentan terhadap banjir atau lereng gunung yang rentan terhadap tanah longsor.

 * Membuat rencana evakuasi: Peta desa digital dapat digunakan untuk membuat rencana evakuasi yang efektif, dengan menunjukkan rute evakuasi yang aman dan tempat penampungan sementara.

 * Membantu koordinasi tanggap darurat: Peta desa digital dapat digunakan oleh petugas tanggap darurat untuk mengkoordinasikan upaya mereka dan menjangkau daerah yang terkena dampak bencana dengan lebih cepat.

 * Meningkatkan kesadaran dan pendidikan: Peta desa digital dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko bencana dan untuk mendidik masyarakat tentang cara bersiap menghadapi bencana.

Ketidakhadiran peta desa digital dapat membuat mitigasi bencana lebih sulit dalam beberapa hal:

 * Kurangnya pemahaman risiko: Masyarakat mungkin tidak mengetahui risiko bencana di daerah mereka, sehingga mereka mungkin tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempersiapkan diri.

 * Kesulitan dalam membuat rencana evakuasi: Tanpa peta desa digital, mungkin sulit untuk membuat rencana evakuasi yang efektif, terutama di daerah dengan infrastruktur yang terbatas.

 * Koordinasi tanggap darurat yang terhambat: Petugas tanggap darurat mungkin kesulitan menjangkau daerah yang terkena dampak bencana dan mengkoordinasikan upaya mereka tanpa peta desa digital.

 * Kurangnya kesadaran dan pendidikan: Masyarakat mungkin kurang sadar tentang risiko bencana dan cara bersiap menghadapi bencana tanpa peta desa digital dan program edukasi terkait.

Jadi kesimpulannya adalah:

Peta desa digital merupakan alat yang berharga untuk mitigasi bencana. Ketidakhadiran peta desa digital dapat membuat mitigasi bencana lebih sulit dan meningkatkan risiko korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Nah sudah jelas kan sekarang😊😊🤗


Status Siaga Darurat Bencana di Gunung Lewotobi Laki-laki Diperpanjang hingga 25 September 2024

 



Status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali diperpanjang. Penetapan status tanggap darurat itu tertuang dalam Keputusan Bupati Flores Timur Nomor: BPBD.300.2.2.5/018/BIS.KL/V1/2024 dan ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Sulastri HA Rasyid.
Status siaga darurat bencana itu berdasarkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari level II (waspada) ke level III (siaga). "Menetapkan perpanjangan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak tanggal 25 Juni 2024 sampai dengan tanggal 25 September 2024


LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI PERIODE PENGAMATAN 26-06-2024 00:00-06:00 WIB

*::::         MAGMA-VAR         ::::*
*:: Volcanic Activity Report ::*

*LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI*

*PERIODE PENGAMATAN*
26-06-2024 00:00-06:00 WIB

*GUNUNGAPI*
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

*METEOROLOGI*
Cuaca mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-19 °C, kelembaban udara 75-99 %, dan tekanan udara 837.1-918 mmHg. 

*VISUAL*
● Gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. 

*KEGEMPAAN*
■ *Guguran*
(Jumlah : 29, Amplitudo : 3-45 mm, Durasi : 27.8-161.2 detik)
■ *Low Frekuensi*
(Jumlah : 1, Amplitudo : 3 mm, Durasi : 12.2 detik)
■ *Hybrid/Fase Banyak*
(Jumlah : 9, Amplitudo : 3-14 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, Durasi : 5.8-8.8 detik)
■ *Vulkanik Dangkal*
(Jumlah : 3, Amplitudo : 21-61 mm, Durasi : 7.8-9.9 detik)

*KETERANGAN LAIN*
Teramati 11 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1600 meter

*TINGKAT AKTIVITAS*
G. Merapi Level III (Siaga)

*REKOMENDASI*
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

*PENYUSUN LAPORAN*
Susanta
Suraji

*SUMBER DATA*
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan

*Media Sosial PVMBG*
https://linktr.ee/PVMBG

Video Epicentrum Gempa dalam Perspektif 3D



Kami menyajikan penayangan epicentrum gempa yang terjadi di wilayah Indonesia dalam perspektif 3D terutama untuk gempa-gempa Selatan Jawa dan Barat Sumatera. Dalam Video ini setiap titik mewakili gempa yang telah terjadi, adapun warna dalam setiap titk mengindikasikan kedalaman gempa yang terjadi.

harapan kami dengan video ini membuka pemahaman masyarakat dan semakin mudah mengamati dan menelaah zona patahan maupun lempeng yang sering terjadi kegempaan. video ini pula yang dapat menunjukkan seberapa rentan sebenarnya Selatan Jawa maupun Barat Sumatera akan terjadinya gempa-gempa dengan magnitudo besar maupun potensi tsunami yang dapat dipicu oleh gempa tersebut