Kamis, 27 Juni 2024

Dengan Banyaknya Komunitas Relawan di Indonesia Apakah Sudah Efektif??


Di Indonesia banyak sekali Komunitas-Komunitas Relawan Kebencanaan? Nah dengan adanya banyak komunitas ini apakah efektif??

Jawaban dari pertanyaan tersebut ternyata akan sangat mengejutkan, ternyata banyaknya komunitas relawan tidak menjamin PRB ( Pengurangan Resiko Bencana ) bisa efektif..nah timbul pertanyaan lanjutan, kenapa bisa demikian..??

PRB belum efektif dilihat dari beberapa variabel, yakni peran relawan di Pra Kebencaan, saat terjadi kebencanaan dan Pasca Bencana. Rerata komunitas di Indonesia ada di saat Bencana dan mulai berkurang aktifitasnya ketika menginjak fase Pasca Bencana.

 Yang hampir belum tersentuh adalah kehadiran Relawan Komunitas Bencana yang turut hadir di aktifitas Pra Bencana, ini artinya peran komunitas di Fase Mitigasi, Kontijensi. Jumlah Komunitas Relawan Kebencanaan yang ada di seluruh Indonesia dan sudah beraktifitas di Pra Bencana masih kurang dari 5%

Karena selama ini ketika terjadi bencana rerata banyak komunitas berbondong bondong dari berbagai pelosok negeri menuju satu titik bencana. Euforia ini sudah selayaknya diubah.. menjadi Euforia Komunitas Relawan Kebencanaan yang mulai menggarap aktifitas di Pra Bencana.

Pola pikir yang perlu diubah ini tidak hanya bisa diubah oleh masyarakat maupun komunitas relawan, tapi perlu dukungan dan regulasi dari Pemerintah. Bahkan yang menjadikan kita berfikir ulang karena kebanyakan Institusi Pemerintah-pun masih banyak berkutat di aktifitas pada saat bencana saja. Masih sangat sedikit yang mulai beraktifitas PRB di fase Pra Bencana.

Terjadi hujan di lereng #Merapi 27 Juni 2024

 


⚠️⚠️
INFO BPPTKG: Terjadi hujan di lereng  #Merapi 27 Juni 2024 mulai pukul 15:31 WIB, total curah hujan 13.57 mm, dengan intensitas 19.47 mm/jam. Hujan masih berlangsung saat ini, waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diimbau utk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan. #AktivitasMerapi #SiagaMerapi



Banjir Gorontalo Kamis, 27 Juni 2024

Banjir terjadi di Wilayah Gorontalo Sulawesi pada hari ini Kamis, 27/06/2024. Banjir dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi.

Gempa Mag:5.5 BONEBOLANGO-GORONTALO

Info Gempa Mag:5.5, 27-Jun-24 10:46:32 WIB, Lok:0.24 LS,123.31 BT (88 km Tenggara BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:10 Km ::BMKG





Aktivitas Kegempaan di Cincin Api Pasifik


Aktivitas Kegempaan di Cincin Api Pasifik

Cincin Api Pasifik merupakan zona seismik aktif yang mengelilingi Samudra Pasifik. Zona ini merupakan rumah bagi banyak lempeng tektonik yang bergerak dan bergesekan, menghasilkan aktivitas gempa bumi dan gunung berapi yang tinggi. Dalam beberapa hari terakhir, zona ini telah mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi yang signifikan.

Aktivitas Terbaru
Menurut data dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), dalam 7 hari terakhir (20 Juni - 27 Juni 2024), telah terjadi lebih dari 100 gempa bumi dengan magnitudo 5.0 atau lebih di Cincin Api Pasifik. 

Faktor Penyebab
Peningkatan aktivitas gempa bumi di Cincin Api Pasifik dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
 * Pergerakan lempeng tektonik: Lempeng tektonik di Cincin Api Pasifik terus bergerak dan bergesekan, yang menghasilkan tekanan dan energi yang dapat dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.
 * Aktivitas gunung berapi: Letusan gunung berapi dapat memicu gempa bumi, dan sebaliknya.
 * Tekanan air bawah tanah: Perubahan tekanan air bawah tanah dapat menyebabkan gempa bumi, terutama di daerah yang rawan gempa.

Dampak Aktivitas gempa bumi yang tinggi di Cincin Api Pasifik dapat menyebabkan berbagai dampak.

Cincin Api Pasifik merupakan zona seismik aktif yang selalu berpotensi mengalami gempa bumi. Peningkatan aktivitas gempa bumi dalam beberapa hari terakhir harus menjadi perhatian bagi masyarakat di wilayah tersebut. 

Penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana untuk meminimalkan risiko dan dampak gempa bumi.

Berdasarkan data dan informasi yang tersedia, dapat disimpulkan bahwa:
 * Aktivitas gempa bumi di Cincin Api Pasifik sedang mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
 * Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pergerakan lempeng tektonik, aktivitas gunung berapi, dan tekanan air bawah tanah.
 * Aktivitas gempa bumi ini dapat menyebabkan berbagai dampak, seperti kerusakan infrastruktur, korban jiwa, tsunami, dan gangguan ekonomi.
 * Penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana untuk meminimalkan risiko dan dampak gempa bumi.

Rekomendasi:
Masyarakat di wilayah Cincin Api Pasifik harus:
 * Mengetahui risiko gempa bumi di wilayah mereka.
 * Memiliki rencana evakuasi dan persiapan darurat.
 * Mempelajari cara-cara melindungi diri saat gempa bumi terjadi.
 * Berpartisipasi dalam program mitigasi bencana di wilayah mereka.


LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI PERIODE PENGAMATAN 26-06-2024 00:00-24:00 WIB

*::::         MAGMA-VAR         ::::*
*:: Volcanic Activity Report ::*

*LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI*

*PERIODE PENGAMATAN*
26-06-2024 00:00-24:00 WIB

*GUNUNGAPI*
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

*METEOROLOGI*
Cuaca mendung,berawan. Angin bertiup lemah,sedang ke arah barat,timur. Suhu udara 16-26.6 °C, kelembaban udara 50-99 %, dan tekanan udara 768-918.5 mmHg. 

*VISUAL*
● Gunung kabut 0-III,kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati. 

*KEGEMPAAN*
■ *Guguran*
(Jumlah : 56, Amplitudo : 3-45 mm, Durasi : 19.1-161.2 detik)
■ *Low Frekuensi*
(Jumlah : 5, Amplitudo : 3 mm, Durasi : 8.6-12.2 detik)
■ *Hybrid/Fase Banyak*
(Jumlah : 58, Amplitudo : 2-20 mm, S-P : 0.3-0.7 detik, Durasi : 5.8-8.8 detik)
■ *Vulkanik Dangkal*
(Jumlah : 16, Amplitudo : 21-80 mm, Durasi : 6.2-12.3 detik)

*KETERANGAN LAIN*
Teramati 17 kali Guguran lava ke arah Kali Bebeng (Barat daya) dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter.

*TINGKAT AKTIVITAS*
G. Merapi Level III (Siaga)

*REKOMENDASI*
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

*PENYUSUN LAPORAN*
Ahmad Sopari

*SUMBER DATA*
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan

*Media Sosial PVMBG*
https://linktr.ee/PVMBG

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI PERIODE PENGAMATAN 26-06-2024 18:00-24:00 WIB

*::::         MAGMA-VAR         ::::*
*:: Volcanic Activity Report ::*

*LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI*

*PERIODE PENGAMATAN*
26-06-2024 18:00-24:00 WIB

*GUNUNGAPI*
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

*METEOROLOGI*
Cuaca mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 19-21 °C, kelembaban udara 75-99 %, dan tekanan udara 768.4-918.3 mmHg. 

*VISUAL*
● Gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. 

*KEGEMPAAN*
■ *Guguran*
(Jumlah : 7, Amplitudo : 3-6 mm, Durasi : 21.5-100.9 detik)
■ *Low Frekuensi*
(Jumlah : 2, Amplitudo : 3 mm, Durasi : 8.6-9 detik)
■ *Hybrid/Fase Banyak*
(Jumlah : 23, Amplitudo : 3-14 mm, S-P : 0.3-0.6 detik, Durasi : 5.8-7.2 detik)
■ *Vulkanik Dangkal*
(Jumlah : 6, Amplitudo : 21-80 mm, Durasi : 7.2-12.3 detik)

*KETERANGAN LAIN*
Teramati 1 kali Guguran lava ke arah Kali Bebeng (Barat daya) dengan jarak luncur 900 meter.

*TINGKAT AKTIVITAS*
G. Merapi Level III (Siaga)

*REKOMENDASI*
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

*PENYUSUN LAPORAN*
Ahmad Sopari

*SUMBER DATA*
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan

*Media Sosial PVMBG*
https://linktr.ee/PVMBG