Jumat, 19 Juli 2024

Update Posisi Bibit Siklon Tropis 91W dan 92W di Utara Equator






Berikut kami sampaikan posisi bibit siklon tropis 91W dan 92W yang berada di utara Equatorial pukul 18.00 WIB 19/07/2024. Bila berkembang menjadi siklon tropis maka hal ini akan menimbulkan gangguan cuaca di Wilayah Indonesia.

Yuk Cari Tahu Observatorium Mana Saja Yang Terancam Polusi Cahaya

Polusi cahaya merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi para astronom di seluruh dunia. Cahaya buatan manusia yang berlebihan dapat mengganggu pengamatan benda langit, sehingga menghambat penelitian astronomi. 
Berikut beberapa observatorium yang terancam polusi cahaya:

 * Observatorium Bosscha di Indonesia: Observatorium tertua di Indonesia ini terletak di Lembang, Jawa Barat. Polusi cahaya dari Bandung dan sekitarnya telah membuat langit di sekitar Bosscha semakin terang, sehingga menyulitkan pengamatan benda langit redup.


* Mauna Kea Observatories di Hawaii: Lokasi observatorium ini terkenal dengan langit malam yang jernih. Namun, polusi cahaya dari kota-kota di pulau Hawaii semakin meningkat, sehingga mengancam kualitas pengamatan di Mauna Kea.


* Observatorium Paranal di Chili: Observatorium ini terletak di Gurun Atacama, salah satu tempat terkering di Bumi. Langit malam di Paranal sangat gelap, sehingga ideal untuk pengamatan astronomi. Namun, polusi cahaya dari kota Antofagasta dan proyek pertambangan di sekitarnya mulai mengancam kegelapan langit Paranal.


 * Observatorium La Palma di Kepulauan Canary: Kepulauan Canary terkenal dengan langit malam yang jernih dan bebas polusi cahaya. Namun, pembangunan hotel dan resor di pulau La Palma mulai meningkatkan polusi cahaya di sekitar observatorium di sana.

  
 * Observatorium South African Large Telescope (SALT) di Afrika Selatan: SALT adalah teleskop terbesar di Afrika Selatan. Observatorium ini terletak di Karoo, sebuah wilayah yang jauh dari kota-kota besar. Namun, polusi cahaya dari kota-kota kecil dan proyek pertambangan di sekitarnya mulai mengancam kualitas pengamatan di SALT.
   
Selain observatorium-observatorium di atas, masih banyak lagi observatorium di seluruh dunia yang terancam polusi cahaya. Polusi cahaya bukan hanya masalah bagi para astronom, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Langit malam yang gelap adalah bagian penting dari warisan alam kita, dan kita harus melindunginya untuk generasi mendatang.


Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi cahaya, antara lain:

 * Menggunakan lampu yang lebih hemat energi: Lampu LED lebih hemat energi dan menghasilkan lebih sedikit cahaya yang terbuang ke langit dibandingkan lampu tradisional.
 * Mematikan lampu yang tidak digunakan: Matikan lampu saat tidak digunakan, termasuk lampu luar ruangan.
 * Menggunakan lampu dengan shielding yang tepat: Lampu dengan shielding dapat membantu mengarahkan cahaya ke bawah, sehingga mengurangi jumlah cahaya yang terbuang ke langit.
 * Meningkatkan kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu didorong untuk menggunakan pencahayaan yang ramah lingkungan dan mengurangi polusi cahaya.

Dengan upaya bersama, kita dapat mengurangi polusi cahaya dan melindungi langit malam yang indah untuk generasi mendatang.

Holding Statement Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tanggal : 19 Juli 2024

 


Holding Statement
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Tanggal : 19 Juli 2024

1. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) telah menerima laporan kecelakaan Helicopter PK-WSP type Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, Kuta Selatan - Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 LT akibat terlilit tali layangan.

2. Helicopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan 4 penumpang, informasi awal semua penumpang dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut.

3. Saat ini Inspektur penerbangan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV sedang menuju lokasi kecelakaan. Pihak PT. Whitesky Aviation juga telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian. Informasi terkini akan disampaikan lebih lanjut .

4. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud akan melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif bahaya layangan melalui koordinasi dengan Pj Gubernur serta Kepala Daerah di wilayah Bali, agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan.


KEPALA BAGIAN KERJA SAMA INTERNASIONAL, HUMAS DAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

MOKHAMMAD KHUSNU

Twitter: @djpu151
Instagram: @djpu_151
Youtube: djpu151
FB: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Portal: hubud.dephub.go.id
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara


Mitigasi Terapan: Ciri-Ciri Daerah Berpotensi Liquifaksi

Berikut beberapa mitigasi terapan bagi masyarakat untuk mendeteksi ciri-ciri daerah yang mempunyai potensi likuifaksi:

Ciri-ciri daerah yang berpotensi likuifaksi:

 * Pernah terjadi likuifaksi di masa lampau.
 * Terdiri dari tanah pasir lepas atau lempung berpasir yang jenuh air.
 * Permukaan tanah datar dan rendah.
 * Pernah terjadi penurunan tanah secara tiba-tiba.
 * Terletak di dekat pantai, sungai, atau danau.
 * Memiliki air tanah dangkal.

Mitigasi terapan bagi masyarakat:

 * Memahami kondisi tanah di daerah tempat tinggal.
 * Memperhatikan tanda-tanda peringatan, seperti retakan tanah atau penurunan tanah secara tiba-tiba.
 * Membuat rencana evakuasi jika terjadi likuifaksi.
 * Membangun rumah dengan struktur yang tahan gempa dan likuifaksi.
 * Menanam pohon di sekitar rumah untuk membantu menstabilkan tanah.
 * Mengurangi penggunaan air tanah.

Penting untuk diingat bahwa likuifaksi adalah fenomena alam yang sulit diprediksi.
Namun, dengan memahami ciri-ciri daerah yang berpotensi likuifaksi dan menerapkan mitigasi yang tepat, masyarakat dapat mengurangi risiko terkena dampak bencana likuifaksi.🙏🙏

Mitigasi Potensi Likuifaksi


Likuifaksi, fenomena tanah berubah menjadi cair akibat gempa, merupakan ancaman serius di daerah rawan. 
Berikut 8 ide mitigasi untuk meminimalisir dampaknya:

1. Pemetaan Wilayah Rawan:
 * Identifikasi daerah berpotensi likuifaksi melalui kajian geologi dan pemetaan risiko.
 * Prioritaskan mitigasi di wilayah padat penduduk, infrastruktur penting, dan kawasan lindung.

2. Pengaturan Tata Ruang:
 * Batasi pembangunan di wilayah rawan likuifaksi tinggi.
 * Terapkan tata ruang yang mempertimbangkan faktor geologi dan risiko likuifaksi.
 * Hindari pembangunan infrastruktur kritis di zona bahaya likuifaksi.

3. Peningkatan Kepadatan Tanah:
 * Lakukan pemadatan tanah sebelum konstruksi, seperti dengan vibrocompaction atau deep compaction.
 * Gunakan teknik stabilisasi tanah, seperti pencampuran semen (soil mixing) atau injeksi semen (grouting).
 * Bangun pondasi dalam yang mencapai tanah keras di bawah lapisan likuifaksi.

4. Desain Struktur Tahan Likuifaksi:
 * Gunakan struktur bangunan yang lebih fleksibel dan tahan terhadap gerakan tanah.
 * Rancang pondasi dengan mempertimbangkan gaya horizontal akibat likuifaksi.
 * Gunakan material bangunan yang tahan lama dan tidak mudah rusak akibat likuifaksi.

5. Sistem Drainase dan Pengendalian Air Tanah:
 * Perbaiki sistem drainase untuk mencegah genangan air di tanah.
 * Kontrol ketinggian air tanah dengan sistem pompa atau drainase vertikal.
 * Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan air tanah, seperti irigasi berlebihan.

6. Peningkatan Kesadaran Masyarakat:
 * Edukasi masyarakat tentang bahaya likuifaksi dan cara mengatasinya.
 * Lakukan pelatihan dan simulasi tanggap darurat untuk menghadapi likuifaksi.
 * Libatkan masyarakat dalam proses mitigasi likuifaksi di daerah mereka.

7. Penelitian dan Pengembangan:
 * Lakukan penelitian untuk meningkatkan pemahaman tentang fenomena likuifaksi.
 * Kembangkan teknologi dan metode mitigasi likuifaksi yang lebih efektif dan efisien.
 * Sosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan kepada para pemangku kepentingan.

8. Penegakan Peraturan:
 * Buat dan tegakkan peraturan yang mengatur tentang pembangunan di daerah rawan likuifaksi.
 * Lakukan pengawasan dan inspeksi terhadap pelaksanaan mitigasi likuifaksi.
 * Berikan sanksi tegas bagi pelanggar peraturan terkait mitigasi likuifaksi.

Mitigasi likuifaksi membutuhkan upaya terpadu dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan implementasi ide-ide di atas, diharapkan dapat meminimalisir risiko dan dampak bencana likuifaksi di masa depan.🙏🙏🙏