Senin, 26 Agustus 2024

Gempa 5.8, 26-Agu-24 19:57:42 WIB




Info Gempa dirasakan Mag:5.8, 26-Agu-24 19:57:42 WIB, Lok:8.78 LS, 110.27 BT (Pusat gempa berada di laut 95 km barat daya Gunungkidul), Kedlmn:30 Km, Dirasakan (MMI): III Karangkates, II Nganjuk, II Malang, III-IV Sleman ::BMKG https://inatews.bmkg.go.id/


Gempa susulan sampai dengan pukul 20:42 WIB:

Info Gempa Mag:5.8, 26-Agu-24 19:57:42 WIB, Lok:8.78 LS,110.27 BT (95 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:30 Km ::BMKG

Info Gempa Mag:4.0, 26-Agu-24 20:00:23 WIB, Lok:8.74 LS,110.29 BT (90 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:27 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:3.8, 26-Agu-24 20:02:00 WIB, Lok:8.69 LS,110.33 BT (83 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:29 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:3.0, 26-Agu-24 20:05:42 WIB, Lok:8.73 LS,110.30 BT (88 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:27 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:2.9, 26-Agu-24 20:06:32 WIB, Lok:8.72 LS,110.35 BT (85 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:28 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:2.7, 26-Agu-24 20:07:21 WIB, Lok:8.55 LS,110.17 BT (74 km BaratDaya BANTUL-DIY), Kedlmn:45 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:2.6, 26-Agu-24 20:08:37 WIB, Lok:8.70 LS,110.36 BT (83 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:60 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:2.7, 26-Agu-24 20:09:34 WIB, Lok:8.68 LS,110.20 BT (88 km BaratDaya BANTUL-DIY), Kedlmn:17 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:2.7, 26-Aug-24 20:15:33 WIB, Lok:8.69 LS,110.27 BT (86 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:28 Km ::BMKG-KRK

Info Gempa Mag:2.8, 26-Agu-24 20:33:00 WIB, Lok:8.66 LS,110.19 BT (86 km BaratDaya BANTUL-DIY), Kedlmn:27 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:2.7, 26-Agu-24 20:35:48 WIB, Lok:8.75 LS,110.40 BT (87 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:27 Km ::BMKG-PGR VII

Info Gempa Mag:2.8, 26-Agu-24 20:42:41 WIB, Lok:8.70 LS,110.28 BT (86 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:30 Km ::BMKG-PGR VII

TRIANGLE OF LIFE: Edukasi Mitigasi yang Terdapat Ketidakpastian


Pernah dengar istilah "Segitiga Kehidupan"? Ini adalah konsep yang cukup populer dalam dunia mitigasi bencana, khususnya gempa bumi. Tapi, seberapa efektif sebenarnya?

Apa itu Segitiga Kehidupan?
Teori Segitiga Kehidupan beranggapan bahwa saat bangunan runtuh akibat gempa, objek-objek besar seperti lemari atau meja akan menimpa langit-langit, menciptakan ruang kosong di sampingnya. Ruang kosong inilah yang disebut "segitiga kehidupan".

Benarkah Segitiga Kehidupan Efektif?
Meskipun terdengar masuk akal, belum ada bukti ilmiah yang kuat mendukung klaim bahwa bersembunyi di "segitiga kehidupan" adalah cara paling efektif untuk selamat dari reruntuhan bangunan saat gempa.

Mengapa Begitu?

 * Prediksi Runtuhan Tidak Pasti: Cara sebuah bangunan runtuh sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti material bangunan, desain, dan kekuatan gempa. Prediksi mana yang akan runtuh dan bagaimana bentuk reruntuhannya sangat sulit.

 * Bahaya Lain: Selain tertimpa reruntuhan, ada bahaya lain yang mengintai saat gempa, seperti kebakaran, ledakan, dan tsunami. Bersembunyi di satu tempat saja mungkin tidak cukup.

 * Rekomendasi Ahli: Para ahli keselamatan umumnya menyarankan untuk segera keluar dari bangunan saat merasakan gempa dan mencari tempat terbuka yang aman.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa?
 * Lindungi Kepala: Ini adalah hal yang paling penting. Cari perlindungan untuk kepala Anda, seperti di bawah meja atau kursi yang kuat.

 * Jauhi Jendela: Kaca jendela bisa pecah dan melukai Anda.

 * Jangan Gunakan Lift: Gunakan tangga darurat untuk evakuasi.

 * Jika Terjebak: Tetap tenang, lindungi kepala, dan cobalah membuat suara agar tim penyelamat bisa menemukan Anda.

Konsep Segitiga Kehidupan memang menarik, namun belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukungnya. Yang terpenting adalah selalu waspada, mengikuti arahan evakuasi, dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi bencana gempa bumi.

Kenapa Mitigasi Bencana di Indonesia Masih Tersendat?


Ada beberapa faktor yang menyebabkan budaya mitigasi bencana di Indonesia belum sebaik negara lain:

 * Kurangnya Kesadaran: Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari risiko bencana yang mungkin terjadi di wilayah mereka.

 * Kurangnya Edukasi: Pendidikan tentang mitigasi bencana masih kurang, terutama di tingkat dasar.

 * Prioritas yang Salah: Seringkali, upaya mitigasi bencana kalah prioritas dengan pembangunan ekonomi jangka pendek.

 * Lemahnya Penegakan Hukum: Peraturan terkait bangunan tahan gempa dan tata ruang seringkali tidak dipatuhi.

 * Kurangnya Koordinasi: Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menghadapi bencana masih perlu ditingkatkan.

 * Budaya yang Belum Siap: Masyarakat Indonesia cenderung lebih reaktif daripada proaktif dalam menghadapi bencana.

Apa yang Bisa Dilakukan?

 * Peningkatan Edukasi: Melalui sekolah, media, dan komunitas, masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang risiko bencana dan cara menghadapinya.

 * Penegakan Hukum yang Tegas: Peraturan terkait bangunan dan tata ruang harus ditegakkan secara konsisten.

 * Peningkatan Kesadaran: Kampanye-kampanye yang masif diperlukan untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana.

 * Penguatan Sistem Peringatan Dini: Sistem peringatan dini yang efektif sangat penting untuk memberikan waktu bagi masyarakat untuk evakuasi.

 * Peningkatan Koordinasi: Semua pihak terkait harus bekerja sama untuk membangun sistem mitigasi bencana yang komprehensif.

Jadi pada intinya:
Mitigasi bencana adalah tanggung jawab bersama. Dengan meningkatkan kesadaran, edukasi, dan koordinasi, kita dapat mengurangi risiko kerugian akibat bencana.


Banjir Melanda Kab Bone Bolango Gorontalo (26/08/24)



Hari ini, sejumlah desa di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, terdampak banjir akibat hujan yang melanda wilayah tersebut. 

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo menyebut ada tiga desa yang terkena dampak banjir: Kecamatan Kabila Bone, Bone Pantai, dan Suwawa Selatan. Selain itu, Bendungan Alale Bone Bolango juga meluap karena curah hujan tinggi, mengarah ke wilayah Kota Gorontalo. Warga yang terdampak membutuhkan makanan siap saji, selimut, obat-obatan, dan keperluan anak-anak balita serta lansia.

Semoga situasi segera membaik dan bantuan dapat diberikan kepada mereka yang membutuhkan. 🙏


Informasi terkini mengenai banjir bandang yang melanda Ternate pada Minggu, 25 Agustus 2024

Foto udara tim penyelamat dan warga melakukan pencarian korban yang tertimbun akibat banjir bandangdi Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8/2024). (AZZAM RISQULLAH / AFP)



Informasi terkini mengenai banjir bandang yang melanda Ternate pada Minggu, 25 Agustus 2024 

 * Kerusakan: Banjir bandang menyebabkan kerusakan parah di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate. Puluhan rumah rusak berat, bahkan ada yang hancur total. Fasilitas umum seperti tempat ibadah juga mengalami kerusakan.

 * Korban: Bencana ini mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka. Jumlah korban terus bertambah dan masih dalam proses evakuasi.

 * Penyebab: Banjir bandang dipicu oleh hujan deras yang mengguyur Ternate. Air bah membawa material lumpur dan batu sehingga mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.

 * Upaya Penanganan: Pemerintah daerah, TNI/Polri, dan relawan telah melakukan upaya penanganan bencana. Evakuasi korban, pendirian posko pengungsian, dan pembagian bantuan merupakan beberapa tindakan yang dilakukan.

 * Kondisi Terkini: Kondisi di Ternate masih belum sepenuhnya pulih. Proses pembersihan dan perbaikan infrastruktur masih terus berlangsung.