Banjir terjadi di wilayah Kecamatan Prambanan Klaten pada hari Sabtu, 22 Februari 2025. Banjir ini mengakibatkan banyak rumah warga kemasukan air banjir akibat limpasan sungai di wilayah Prambanan, banjir juga mengakibatkan puluhan areal persawahan rusak diterjang banjir. Jalan Nasional Klaten - Yogyakarta juga terdampak akibat limpasan air dari sungai, tepatnya di Desa Kokosan & Desa Tlogo Kecamatan Prambanan Klaten. Akibatnya terjadi kemacetan selama berjam-jam di ruas jalan nasional akibat kejadian ini.
Hal ini bukan hanya yang pertama kali terjadi, sekira 2 bulan yang lalu banjir juga menerjang jalan naasional di sebelah timur Kecamatan Prambanan. Lebih tepatnya di Area Exit Tol di Kecamatan Jogonalan Klaten.
Berangkat dari 2 kali kejadian ini, kami dari InfoMitigasi melakukan penelusuran terhadap area yang terdampak & mencari penyebab atas 2 kali kejadian banjir tersebut. Ada beberapa poin penting yang kami temukan.
1. Banjir ini terjadi setelah adanya pembangunan jalur Tol yang menghubungkan Solo - Yogyakarta.
2. Curah hujan yang terjadi di wilayah Kecamatan Manisrenggo, Kecamatan Prambanan & Kecamatan Jogonalan relatif tinggi, berkisar pada 75mm & dicapai dalam 3 jam. Namun Ini belum masuk dalam klasifikasi hujan Ekstrim.
3. Dari penelusuran kami di lapangan mendapati bahwa aliran drainase di sisi utara dan sisi selatan jalan Tol tertumpu pada satu sungai. Jadi sungai tidak dapat menampung air yang cukup banyak akibat tidak sesuai kapasitasnya. Sebelum ada jalan tol kebanyakan area tersebut adalah berupa areal persawahan. Ketika terjadi hujan air dialirkan secara merata dan terdesentralisasi ke area yang cukup luas.
Namun setelah adanya jalan tol sungai yang sebetulnya dapat menampung kapasitas air secara normal dari areal persawahan kini tidak dapat menampung air lagi akibat adanya penambahan debit air yang berasal drainase sisi utara dan sisi selatan jalan tol. Padahal curah hujannya belum masuk klasifikasi ekstrim.
Hal seperti ini dimungkinkan dapat dan akan terjadi lagi bila tidak dipikirkan solusi pemecahan akar permasalahan yang terjadi. Sebagai saran untuk Pemkab Klaten maupun Institusi terkait ada baiknya arus aliran sungai dipecah lagi agar tidak tersentralisasi atau bertumpu pada satu titik sungai.
Berikut kami akan sampaikan pula area pertanian yang terdampak dan terganggu akibat banjir yang terjadi.
Semoga kejadian banjir ini dapat menjadikan pembelajaran yang berharga kita semua tentang arti penting penataan dan management sistem pengairan yang baik dan berkelanjutan.
🙏🙏🙏