Melalui Pengamatan Satelit Sentinel-1 dapat diketahui bahwa pada Erupsi Gunung Api #Lewotobi Laki-Laki Sebaran material hasil Erupsi rerata Dominan mengarah ke sisi Barat laut, Utara, dan Timur Laut. Namun pada tanggal 4 November 2024 Material erupsi sangat dominan mengarah ke sisi Barat Laut. Jarak antara Puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki ke pemukiman penduduk berjarak sekitar 4 Km.
Dari data ini kita dapat ketahui bersama bahwa Desa Hokeng Jaya adalah Desa yang paling terdampak lontaran material hasil erupsi dikarenakan posisinya secara geografis adalah pemukiman yang paling dekat ke puncak Gunung Api Lewotobi Laki-Laki. Erupsi Gunung Api Biasanya ditandai dengan adanya perubahan dan tanda tanda sebelum terjadinya erupsi. Dalam Kasus Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki tanggal 3 November 2024 terdapat korban jiwa dari masyarakat yang tinggal dan bermukim di sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, dan masyarakat terkejut dengan kejadian ini.
Erupsi Gunung Api seharusnya didahului dengan tanda tanda perubahan-perubahan, naik atifitas kegempaan, lepasan gas, dan deformasi gunung menjelang erupsi. beranjak dari kasus adanya korban jiwa ini perlu adanya evaluasi kembali mengenai mitigasi dan kontijensi Erupsi Gunung Api. Pemantauan intensif perlu ditingkatkan kembali guna mereduksi potensi terjadinya korban jiwa.
Dari Kasus terdapatnya korban jiwa pada Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki ini harus menyadarkan semua pihak baik Pemerintah dan masyarakat akan arti penting arus informasi dari Instansi yang menaungi Kegunungapian kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar